Di Perpustakaan Nasional banyak terdapat lulusan Perpustakaan ? Memang sudah tempatnya. Di Perpustakaan Nasional banyak lulusan Bahasa dengan berbagai jenis bahasa ? Sudah wajar, karena memang perpustakaan banyak memiliki koleksi dengan berbagai bahasa. Di Perpustakaan Nasional RI banyak sarjana komputer, IT ? Jelas, karena memang Perpusnas banyak membutuhkan teknologi. Begitu juga dengan lulusan ekonomi, sosial, banyak dibutuhkan juga di unit keuangan dan berbagai bagian lainnya.
Tapi, Perpusnas membutuhkan lulusan MIPA, khususnya kimia, terdengar wajarkah ? Untuk apa ? Akan mengerjakan apa di perpustakaan ? Apa gunanya ilmu kimia bagi sebuah perpustakaan, apalagi Perpustakaan Nasional ? Banyak mungkin yang menganggapnya asing, aneh. Tapi itulah kenyataannya. Perpusnas RI memang membutuhkan lulusan kimia. Tidak hanya satu orang. Lebih.
Lho, untuk apa ?
Sebagai informasi, bahwa salah satu fungsi Perpusnas adalah sebagai pelestari khazanah bangsa. Perpusnas RI melestarikan berbagai naskah kuno, buku, majalah, peta, gambar dan beraneka jenis koleksi perpustakaan lainnya. Perpusnas menjadi pelaksana pelestarian, terutama bagi koleksi yang memang sudah dimilikinya. Perpusnas pun menjadi instansi pembina bagi perpustakaan di daerah, termasuk yang berhubungan dengan pelestarian manuskrip negeri ini.
Adalah Pusat Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan (PPAM BP) yang menjadi pelaksana pelestarian baik dari segi fisik mau pun kandungan (isi) koleksi Perpusnas RI. Di sinilah dilakukan berbagai tindakan untuk pelestarian. Lulusan kimia dibutuhkan terutama pada unit konservasi atau pelestarian fisik bahan perpustakaan. Mengapa ? Karena di sini dipergunakan berbagai bahan kimia dan juga berbagai peralatan, berukuran besar atau pun kecil. Reaksi kimia dipergunakan pada beraneka tindakan perawatan dan perbaikan fisik koleksi perpustakaan.
Sebagai contoh, salah satu penyebab kerusakan koleksi perpustakaan adalah kandungan asam, baik yang berasal dari lingkungan mau pun dari dalam bahan perpustakaan tersebut. Karena itulah asam tersebut perlu dinetralisir, dideasidifikasi, agar tidak terus menggerus, membuat rusak bahan perpustakaan. Di sinilah diperlukan bahan kimia serta reaksinya, untuk melakukan proses deasidifikasi tersebut.
Contoh lainnya adalah pada proses bleaching, pemutihan, pencerahan kertas. Ini pun memerlukan reaksi kimia, sebagaimana reaksi kimia juga dibutuhkan pada tindakan fumigasi, perbaikan korosi tinta, pelepasan selotape, dan sebagainya. Jadi, di sini memang diperlukan tindakan kimiawi. Belum lagi jika dibuat berbagai kajian yang berhubungan dengan pelestarian bahan perpustakaan yang menggunakan proses kimia. Karena itulah, mengapa lulusan kimia diperlukan di Perpusnas RI ini, karena dasar ilmu kimia memang diperlukan di sini.
Memang bukanlah sesuatu hal yang mustahil jika tindakan reaksi kimia tersebut dilakukan oleh selain lulusan kimia. Semua bisa dipelajari, asal punya kemauan untuk belajar dan mencoba. Itu pun terbukti di PPAM BP ini. Tidak semua yang ada di sini adalah lulusan kimia. Pengalaman, belajar, kemauan, adalah kuncinya. In syaa Allah semua bisa. Wallahu ‘alam.
=============
(Leni Sudiarti / 18092021)
#opini