Selepas acara "Diskusi Hasil Kajian Balkon Borobudur 2019", secara khusus, penulis berkesempatan mengunjungi langsung Balai Konservasi Borobudur, Magelang. Dengan ikut dalam mobil dinas Kasie Konservasi Balkon Borobudur, dari Yogyakarta kami bergerak menuju Magelang, yang ditempuh dalam waktu sekitar 90 menit (termasuk break untuk Sholat Jumat dan makan siang).

Salah satu hal yang menjadi pendorong penulis tertarik untuk datang ke kantor Balkon Borobudur ini adalah karena ingin mengetahui kondisi laboratorium yang dimilikinya. Penulis berharap bisa mendapatkan suatu gambaran atau pun pencerahan dari sana, karena secara kebetulan, Bidang Konservasi BP, khususnya Subbid Perawatan dan Perbaikan BP, saat ini sedang dalam proses penataan Laboratorium Konservasi. 

Balai Konservasi Borobudur berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Lokasi kantor berada dalam satu kawasan dengan Candi Borobudur, Magelang.

Bangunan kantor yang nampak asri tersebut memiliki beberapa laboratorium yang  mendukung tugas-tugasnya. Setidaknya ada sekitar 4 (empat) laboratorium di sana, yaitu Lab. Kimia, Lab. Fisika, Lab. Biologi, dan Lab. Instrumen/SEM. Meskipun berukuran tidak terlalu besar, yaitu hanya sekitar 6x7 m2 untuk masing-masing laboratorium, namun alat-alat yang mereka miliki cukup lengkap. Luas ini tidak sebesar ruang yang diperuntukan sebagai Laboratorium yang dimiliki oleh Subbid Perawatan dan Perbaikan BP sebenarnya. Hanya saja, Bid. Konservasi BP Perpusnas RI baru akan memiliki 1 (satu) laboratorium saja.

Laboratorium-laboratorium Balkon Borobudur sangat produktif dalam menghasilkan kajian yang berguna. Hasil kajian tersebut diarahkan untuk dapat dipergunakan oleh berbagai unit kerja di Kemendikbud, atau pun instansi yang memiliki korelasi pekerjaan dengan Balai Konservasi Borobudur ini. Bahkan beberapa peralatan yang dimiliki oleh Balkon Borobudur, dapat dimanfaatkan pula oleh berbagai institusi, instansi, dsb, dengan sistem PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak). Beberapa alat yang dimiliki, mirip dengan alat laboratorium yang juga dimiliki oleh Bidang Konservasi Perpusnas RI.

Produktifitas laboratorium Balkon Borobudur dalam melakukan dan menghasilkan berbagai kajian, agaknya perlu dicontoh oleh Bid. Konservasi BP Perpusnas RI ke depannya, khususnya Subbid Perawatan dan Perbaikan BP. Hal ini juga merupakan realisasi dari salah satu tugas dan fungsi Subbid Perawatan dan Perbaikan BP, yaitu penelitian. Karena itulah, sudah seharusnya Subbid Perawatan dan Perbaikan BP produktif, serta memiliki "greget" dalam melakukan dan menghasilkan berbagai kajian yang bermanfaat. Diharapkan pula, hasil kajian tersebut bisa dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, baik di pusat, mau pun di daerah, baik institusi, instansi, mau pun masyarakat pada umumnya. Dan tentu saja hal ini perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik dalam hal kebijakan, moril, materil dan sebagainya, sehingga Perpusnas RI bisa lebih berdaya guna pula bagi masyarakat Indonesia.