
Bali yang sering disebut dengan Pulau Dewata merupakan salah satu
destinasi wisata yang begitu terkenal di mata dunia, selain dari
budayanya yang begitu beragam dan sangat menarik keindahan alamnya ada
pula bagian dari Bali yang merupakan cerminan karya intelektual dari
masyarakat Bali sejak zaman dahulu yaitu naskah kuno Lontar.
Lontar
sendiri bagi masyarakat Bali merupakan cerminan dari karakteristik cara
berpikir, cara perilaku dan citra diri kebudayaan setempat. Lontar di
Bali diyakini sebagai “Pustaka Suci”, disebut pula “Candi Pustaka”
sebagai stana Sang Hyang Aji Saraswati, manifestasi Sang Hyang
Widhi/Tuhan sebagai pencipta dan penguasa ilmu pengetahuan.
Museum
Bali adalah museum negara yang berada di Kota Denpasar, Bali. Museum
bali menjadi museum penyimpanan peninggalan masa lampau manusia dan
etnografi. Koleksi museum terdiri dari benda-benda etnografi antara lain
peralatan dan perlengkapan hidup, kesenian, keagamaan, bahasa tulisan,
dan lainnya yang mencerminkan kehidupan dan perkembangan kebudayaan Bali
di masa lampau.Gagasan mendirikan museum Bali dicetuskan pertama kali
oleh arsitek W.F.J. Kroon (1909-1913) yang sekaligus Asisten Residen
Bali Selatan di Denpasar. Gagasannya terwujud dengan berdirinya sebuah
geung yang disebut Gedung Arca pada tahun 1910. Para arsiteknya adalah I
Gusti gede Ketut Kandel dari banjar
Abasan dan I Gusti Ketut Rai dari banjar Belong bersama seorang arsitek jerman yaitu Curt
Grundler. Sokongan dana dan material berasal dari raja-raja yaitu Buleleng, Tabanan, Badung dan Karangasem.
Gagasan
W.F. Sttuterhim, Kepala dinas purbakala, melanjutkan usaha-usaha
melengkapi museum dengan peninggalan etnografi pada tahun 1930. Untuk
memperlancar pengelolaan museum, dibentuklah sebuah yayasan yang
diketuai oleh H.R. Ha'ak, penulis G.J Grader, bendahara G.M. Hendrikss,
dengan para anggota antara lain; R. Goris, I Gusti Ngurah Alit (raja
Badung), I Gusti Bagus Negara, dan W.Spies. Personalia yayasan disahkan
pada tanggal 8 Desember 1932 dan sekaligus Museum Bali dibuka untuk
umum. Gedung Tabanan, Gedung Karangasem dan Gedung Buleleng dibuka untuk
pameran tetap dengan koleksi dari benda-benda prasejarah, sejarah,
etnografi termasuk seni rupa.
Berdasarkan Penjelasan diatas maka
Perpustakaan Nasional melalui pusat preservasi mengirimkan tim
pelestarian. Tim tersebut berisikan Pengalihmedia, Konservator dan
Pustakawan. dengan target 308 judul yang akan dilakukan digitalisasi
yang kemudian dikemas dan diberikan kepada pihak museum serta dilayankan
oleh pemustaka di Perpustakaan Nasional.